Share

I.           PENDAHULUAN

 

Tanaman Cabai merupakan tanaman sayuran yang relative gampang dibudidayakan di dalam pot. Bahkan bila perawatannya baik tanaman ini mampu berbuah lebat dengan masa panen yang panjang sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan sehar-hari.

     Cabai yang Kita kenal beragam jenisnya , ada cabai besar (Capsicum annum), diantaranya cabai merah, cabai keriting, cabai bulat dan Paprika. Sedangkan yang termasuk cabai kecil adalah cabai rawit yang terkenal pedas. Meskipun banyak varietasnya, semua cabai besar termasuk perdu semusim. Cabai besar biasnya hanya hidup satu musim saja sedangkan cabai rawit bisa mencapai umur 3 tahun dengan produksi non-stop jika dirawat dengan baik, kecuali Paprika yang memerlukan teknologi budidaya cukup rumit.

        Semua jenis cabai mudah dibudidayakan di dalam pot untuk skala rumah tangga, jenis cabai yang akan ditanam tergantung pada selera dan kepentingan masing-masing.

 

 

II.        CARA BUDIDAYA

A.   Menyiapakan Bahan Tanam

1.   Menyiapkan benih

Benih cabai untuk keperluan penanaman di pot dapat diproduksi sendiri baik dari cabai yang tersedia di dapur maupun yang baru di beli dari pasar, tetapi harus dipilih cabai yang bener-benar sehat dan berkualitas. Tetapi yang paling baik kalu kita langsung beli benih dari toko pertanian yang sudah bersertifikat.

2.   Menyiapkan Media Semai

Cara paling mudah tempay persemian menggunakan wadah ceper seperti kayu, baki, atau tray setebal 8- 10 cm yang telah dilubangi bagian bawahnya. Wadah semai kemudian diisi media campuran berupa tanah, pasir dan pupuk kandang 1 : 1 : 1 ditambah sedikit TSP dan NPK yang sudah dihaluskan .

3.   Perlakuan Benih

Sebelum disemai benih direndam dalam air hangat atau larutan atonik agar dapat berkecambah dengan baik. Dalam perendaman biasanya ada benih yang terapung dan tenggelam, buang benih yang terapung dan biarkan  benih yang tenggelam selama 2-3 jam.

                       

4.   Menyemai Benih

Benih yang telah direndam ditebar diatas media semai dengan jarak tanam 3 – 5 Cm, agar perakaran setiap individu tanaman tidak sampai rusak.

 

5.   Menyapih

Setelah berumur 1-2 minggu atau berdaun 2- 3 helai dipindahkan ke dalam wadah yang lebih besa (disapih) sebelum ditanam didalam pot permanent. Media sapih berupa pasir, tanah, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.Pilih bibit yang pertumbuhannya paling baik

 

B.   Pot Dan Media Tanam

1.   Menyiapkan Pot

    Pot untuk tanaman cabai sebaiknya tidak berupa pot ceper tapi dipilih pot yang dalam. Karena cabai memeliki perkaran yang dalam berdiameter ± 15 Cm dapat berupa pot dari tanah , Kaleng bekas atau drum.

 

2.   Menyiapkan Media Tanam

    Campuran Media tanam dalam pot dapat dipakai tanah + pasir + pupuk kandang, abu sekam +pupuk kandang, atau tanah + pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1 atau dua bagian tanah dan satu bagian media lainnya. Akan lebih baik jika kedalam media tersebut ditambah KCl dan TSP secukupnya, Furadan 3G untuk mematikan hama. Media tanam sebaiknnya mempunyai pH 5,5-6,8.

 

3.   Mengisi Pot Dengan Media

    Sebelum diisi tanah, pot diberi lubang drainase lalu diisi selapis pecahan bata merah sebagai pengendali drainase. Kemudisn disi media tanam sampai sekitar 5 cm dari bibir pot dan ditempatkan diruang terbuka. Media tanam sebaiknya disiram terlebih dahulu sebelum ditanami..

 

C.   Penanaman dan Pemeliharaan di Pot

1. Menanam bibit

Pilih bibit yang paling baik dan dipindahkan secara hati-hati dan dimasukan kedalam pot yang telah diisi sepertiga bagiannya.kemudian diratakan dan dipadatkan dengan tangan kemudian  tanaman disiram dan diletakan ditempat terbuka.

           

2.  Penyiraman

           Penyiraman bisa dilakukan secara rutin 1 hari sekali sesuai dengan kondisi tanaman. Penyiraman bisa dilakukan secara manual dengan tangan , maupun sisitem tetes sederhana.

           

3. Pemupukan

           Pemupukan dapat dilakukan seminggu sekali jika menghendaki tanaman tumbuh subur. Pemupukan sebaiknya melalui penyiraman, . caranya buat larutan urea atau ZA 10 gram/10 liter air siramkan pada media, pada masa produktif dengan urea, TSP, KCl diberikan 1:2:1 sebanyak 0,5-3 gram/liter air tergantung umur tanaman. Selain pemberian pupuk akar , tanaman juga diberi pupuk daun karena kandungan unsur mikronya cukup baik, misalnya pupuk daun Greener 2001, Bayfolan, Greenzit, Complesal, Super mes, Vitablon dan Multimicro. Penyemprotan dilakukan 14 hari sekali dengan setengah dosis.

 

4. Pemasangan ajir

           Pemasangan ajir tujuannya agar dapat menompang tanaman cabai sehingga bisa berdiri dengan kokoh, pemasangan dilakukan sedini mungkin maksimal 1 bulan setelah tanam, kalau terlambat mengakibatkan akar tanaman rusak.

 

      5. Perempelan

           Perempelan dilakukan terhadap tunas samping yang muncul pada tanaman sebelum memasuki masa pembungaan dilakukan 2-3 kali sampai terbentuk cabang utama.

 

      6 . Pengendalian Hama Penyakit

           Hama yang banyak menyerang tanaman cabai diantaranya yaitu thrips, tungau merah dan aphid hijau, ketiga jenis serangga ini pembawa virus keriting, sedangkan penyakit yang menyerang yaitu layu (Fusarium sp.) antraknosa, busuk daun dan lain-lain. Pengendalian Hama Penyakit ini bias dilakukan dengan konsep PHT.

 

7.    Pemungutan Hasil

Jika dirawat dengan baik, tanaman cabai dalam pot dapat dipanen hasilnya mulai umur 45 – 50 hari. Buah cabai dapat dipanen setiap 1-2 minggu sekali selama 6 bulan untuk cabai besar, dan bisa bertahun-tahun untuk cabai rawit jika pemeliharaan tanamannya benar-benar baik.

 


Articles

Related Articles