TEKNOLOGI PRODUKSI JAGUNG
KAMID, A.MD
UPTD/BALAI PENYULUHAN PERTANIAN CINIRU
APRIL 2023
I. PENDAHULUAN
Pada saaat ini komoditi jagung potensial dan mendapat priorotas untuk dikembangkan. Selain sebagai sumber karbohidrat dan protein, juga merupakan bahan baku industri lain dan juga merupakan komoditi penting dalam upaya diversivikasi pangan.
II. SYARAT TUMBUH
Kebanyakan ditanan di dataran rendah baik di tegalan, saewah tatadah hujan maupun sawah irigasi, namun masih dapat tumbuh pada ketinggian antara 1.000 – 1800 m dari permukaan laut.
1. tanah
- Tekstur :lempung,lempung Berdebu,Lempung Berpasir
- Stuktur : Gembur
- Ph : 5.5 – 7.5
- Kemiringan : < 8%
2. iklim
- Intensitas sinar : 100%
- Curah hujan : 100 – 200 mm/bulan
- Tinggi tempat : 0 – 1300 m dpl
- Temperature : 24 – 30º C
- Tipe iklim : A –E
(oldeman)
III. BERCOOK TANAM
1. Benih
a. Mutu Benih
Criteria benih bermutu sbb:
- Daya tumbuh tinggi > 18 %
- Murni secara fisik dan Genetik
- Sehat, bernapas dan mengkilat
- Hasil panen baru ( belum lama disimpan )
- Tumbuh serentak dan cepat.
b. Jumlah Benih
Keperluan benih setiap hektar dapat dihitung dengan RUMUS berikut:
100 100 100 S
B= 10.000 ………. x …..…x………… x ………x. T
P Q R 100
B : Benih yang diperlikan ( gram )
P : Jarak antara barisan ( cm )
Q : jarak rumpuh dalam barisan ( cm )
R : Daya tumbuh benih ( angka % )
S : Bobot per 100 Biji ( gram )
T : Jumlah benih per lubang
Anjutan penggunaan benih per hektar umumnya adalah :
- varietas komposit : 30 kg / ha
- varietas hibrida : 20 kg / ha
c. benih dataran rendah
- berumur atau dalam tengahan :
parkesit, harapan baru, arjuna, kalingga, wiyasa, abimanyu, hibrada C-1, C-3, IPB4, semar -1, semar-2, vioneer-2, CPI-2.
- Berumur genjah
Penjalin, genjah, kertas.
d. benih dataran tinggi
- berumur dalam : bastar kuning, bima, pandu harapan.
2. Pengolahan tanah
a.Pengolahan tanah sempurna
- Tanah dibajak /dicangkul 2x sedalam 15 -20 cm, gulma dan sisa tanaman di benamkan, tanah digaru sampai rata.
- Waktu pengolahan tanah minimal 1 minggu sebelum tanam.
b. minimum tillage
- Tanah yang peka erosi ( bertekstur ringan )
Dilakukan konservasi tanah san sedikit pengolahan tanah.
- Bila waktu tanam mendesak waktu pengolahan tanah hanya pada barisan tanaman saja selebar 60 dengan kedalaman 15-20.
c. tanpa pengolahan tanah ( pada pengolahan tanah yang ringan )
- Menggunakan herbisida 2-3 liter untuk memberantas gulma.
- Tanah dicangkul hanya untuk lubang tanaman.
- Perlu mulsa untuk mengatasi erosi dan menekan tumbuhnya gulma.
3. Penanaman
Untuk jagung composit, benih dimasukan 2 biji kedalam ugalan sedalam 3-5 cm, untuk hebrida 1 biji/libang ( jarak tanam 75 x 25 cm ), kecuali hibrida CP1 -1, pioneer dan PB4 2 biji /lubang.
4. penyulaman dan pejarangan
- Penyulaman dilakuan ± 7 hst.
- Penjarangan pada umur 2 -3 mingggu.
- Pembubuhan pada umur 3 – 4minggu/ pada saat penyiagaan.
5. pengairan
- Kebutuhan air pada tanah pertanaman jagung cukup sampai tingkat kapasitas lapang.
- Pembuatan saluran air untuk mengatasi kekeringan dan genengan air.
6. penyiangan
- Keterlambatan penyiagan 1 hari pada awal pertumbuhan akan menurunkan hasil 1 % .
- Penyiangan dilakukan 2 – 3 kali
- Penyiangan dilaksanakan sebelum pemupukan susulan urea.
7. Pemupukan
- Pupuk alam/pupuk kandang, kompos/pupuk hijau diberikan 15 – 20 ton / Ha pada saat pengolahan tanah.
- Dosis pupuk buatan untuk 1 Ha pada :
Varietas hibrida : 300 kg N, 100 kg P2 O2 50 kg k2 O.
Urea 300 Kg, SP 36 100 Kg, KCL 50 Kg
Sebagai daerah telah dianjurkan memupuk ZA 100 kg/ha.
Waktu pemupukan :
Pupuk 1/3 bagian urea, seluruh P (TSP) dan K (KCI) diberikan pada saat tanam, dan 2/3 bagian N (Urea) diberikan 1 bulan setelah tanam.
Pupuk pelengkap Cair (PPC) : 7 macam untuk PPC (Foston N, Gemari, IKA, Metalik, Sitozim, Liftorik, dan Tress) Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Atinik dan Dharmasri.
Dosis cara dan waktu penggunaannya serta wilayah penerapannya disesuaikan dengan anjuran.
8. Pengendalian Hama/Penyakit
Bila ada serangan hama penyakit diatas ambang ekonomi segera disemprot pestisida dengan dosis yang telah dianjurkan.
IV. PANEN DAN PASCA PANEN
1. Tanaman dapat dipanen apabila sudah mencapai masak optimal (tergantung varietas dan tinggi tempat).
2. tanda – tanda jagung siap untuk dipanen apabila kolobotnya berwarna coklat muda dan kering serta bijinya mengkilat. Bila biji ditekan dengan kuku tidakberbekas (kadar air mencapai 35-40%).
3. perlakukan hasil untuk benih, setelah dikupas tongkol diseleksi, dikeringkan sampai kadar air 80%, kemudian dipipil dan dikeringkan sampai kadar air 12%.
Sedangkan untuk konsumsi, pengeringan dapat berupa tongkol kolobot atau kupasan dan air pipilan sampai kadar mencpai 12 – 14%.