Share

Kebutuhan Pupuk dan Cara Tepat Pemupukan Tanaman

 

Pupuk dan Pemupukan – Pupuk merupakan material yang ditambahkan pada lahan tanaman dengan tujuan untuk melengkapi unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Didalam tanah sebenarnya sudah tersedia berbagai jenis unsur hara, tetapi kadang-kadang jumlahnya tidak mencukupi, oleh sebab itu perlu ditambahkan atau diberikan pupuk. Pada wilayah-wilayah tertentu di Indonesia terdapat lahan-lahan pertanian yang luar biasa suburnya, sehingga tanaman pada daerah tersebut tidak perlu dipupuk sama sekali. Misalnya lahan pertanian yang berada di Kalimantan terutama wilayah lahan gambut.Pada wilayah-wilayah tersebut petani padi tidak pernah memberikan pupuk tambahan pada tanaman mereka. Setiap tahun wilayah-wilayah tersebut dilanda banjir hingga 4 – 5 kali, air banjir yang keruh dan berlumpur melewati lahan pertanian disepanjang sungai. Ketika air surut, lumpur yang bercampur sisa-sisa pelapukan bahan-bahan organik mengendap, sehingga tanah menjadi sangat subur.

Namun lahan pertanian dengan tingkat kesuburan seperti yang tersebut diatas jumlahnya sangat terbatas pada wilayah-wilayah tertentu saja. Pada lahan yang tidak terlalu subur tanaman padi perlu dipupuk dengan dosis dan jenis pupuk yang tepat agar bisa tumbuh dan berproduksi secara maksimal. Pupuk untuk tanaman padi bermacam-macam, baik pupuk anorganik maupun pupuk organik. Jenis pupuk anorganik yang biasanya digunakan pada tanaman padi antara lain pupuk nitrogen, pupuk phosphat, pupuk kalium dan pupuk yang mengandung unsur hara mikro. Sedangkan jenis pupuk organik untuk tanaman padi seperti pupuk kandang, kompos atau pupuk hijauan. Pertanyaannya, berapa dosis pupuk untuk menghasilkan 1 ton gabah ? Dikutip dari litbang.pertanian.go.id, kebutuhan pupuk untuk setiap ton gabah yang dihasilkan, tanaman padi memerlukan pupuk sebagai berikut :

1. Hara N sebanyak 17,5 kg (setara dengan 39 kg Urea)

2. Hara P sebanyak 3 kg (setara dengan 3 kg SP-36)

3. Hara K sebanyak 17 kg (setara dengan 34 kg KCl)

Perlu diingat, pemberian pupuk anorganik atau pupuk pabrik bukan satu-satunya solusi untuk mengkatkan produksi gabah. Pemberian pupuk anorganik secara terus menerus yang dilakukan dalam jangka waktu yang lama memiliki efek yang buruk terhadap tanah dan lingkungan. Pemberian pupuk anorganik yang tidak diimbangi dengan pupuk organik dapat merusak struktur tanah, merusak kesuburan tanah dan menimbulkan pencemaran. Untuk menghindari efek negatif tersebut perlu dilakukan pemberian pupuk anorganik dan pupuk organik secara berimbang.

Tanaman padi memerlukan banyak hara N dibanding hara P ataupun K. Hara N berfungsi sebagai sumber bahan untuk pertumbuhan tanaman, pembentukan anakan, pembentukan klorofil yang penting untuk proses asimilasi, yang pada akhirnya memproduksi pati untuk pertumbuhan dan pembentukan gabah. Hara P berfungsi sebagai sumber tenaga untuk memenuhi kualitas hidup tanaman seperti keserempakan tumbuh dan pematangan. Sementara itu hara K berfungsi sebagai komponen pendukung berlangsungnya reaksi ensim dalam tanaman. Selain itu berfungsi juga memperbaiki rendemen gabah, ketahanan terhadap kekeringan, ketahanan terhadap penyakit tanaman, dan kualitas gabah.

 

 

 

Dosis, Jenis Pupuk dan Waktu Pemupukan Tanaman Padi

Pemberian pupuk sebaiknya dilakukan secara terjadwal berdasarkan fase pertumbuhan tanaman padi. Pemupukan secara terjadwal dapat mencegah tanaman kekurangan unsur hara, karena pemberian pupuk dilakukan pada waktu dan dosis yang tepat pada setiap fase pertumbuhan tanaman. Pupuk nitrogen atau urea diberikan 3 kali agar pemberian pupuk N menjadi lebih efesien terserap oleh tanaman padi. Sedangkan pemberian pupuk KCl dilakukan 2 kali, agar proses pengisian gabah menjadi lebih baik dibanding dengan satu kali pemberian bersamaan dengan pupuk Urea pertama. Berikut ini dosis, jenis pupuk dan waktu pemupukan pada tanaman padi

1. Pupuk susulan I ; Pemupukan susulan pertama diberikan ketika tanaman padi berumur 7 – 10 HST. Pupuk yang digunakan adalah 75 kg pupuk Urea, 100 kg pupuk SP-36 dan 50 kg pupuk KCl per hektar.

2. Pupuk susulan II : Pemupukan susulan kedua diberikan ketika tanaman padi berumur 21 HST. Pupuk yang digunakan adalah 150 kg pupuk Urea per hektar.

3. Pupuk susulan III ; Pemupukan susulan ketiga diberikan ketika tanaman padi berumur 42 HST. Pupuk yang digunakan adalah 75 kg pupuk Urea dan 50 kg pupuk KCl per hektar.

Dari jumlah pemberian pupuk susulan tanaman padi yang diaplikasikan 3 kali pemupukan diatas, berarti dalam 1 hektar tanaman padi dalam satu musim tanam membutuhkan pupuk nitrogen, phosphor dan kalium masing-masing sebagai berikut ;

Kebutuhan pupuk Urea (nitrogen) dalam 1 hektar tanaman padi : 300 kg

Kebutuhan pupuk SP36 / TSP (phosphor) dalam 1 hektar tanaman padi : 100 kg

Kebutuhan pupuk KCL (kalium) dalam 1 hektar tanaman padi : 100 kg

Dosis pupuk secara keseluruhan dalam 1 hektar tanaman padi berarti 400 kg

 

Articles

Related Articles