Share

BUDIDAYA CABAI MERAH

Wawan Ruswanda, SP Penyuluh BPP Ciniru Kabupaten Kuningan Juni 2023



1.     Pemilihan benih cabai merah

Untuk memilih jenis mana yang akan dibudidayakan, sebaiknya pilih varietas yang paling cocok dengan lokasi budidaya cabai. Benih untuk budidaya cabai bisa didapatkan dengan dua cara, yaitu membeli di toko benih atau membenihkan sendiri. Benih cabai hibrida sebaiknya dibeli dari industri benih terpercaya yang menerapkan teknologi pemuliaan modern. Adapun benih cabai lokal bisa didapatkan dari sesama petani atau menyeleksi sendiri dari hasil panen terdahulu.

2.     Penyemaian dan pembibitan

Metode penyemaian untuk budidaya cabai sebaiknya menggunakan tray. Sebab, benih cabai, khususnya jenis hibrida harganya sangat mahal. Apabila disemai dengan ditabur, dikhawatirkan banyak biji yang tumbuh berhimpit sehingga tidak semua tanaman bisa dimanfaatkan. Siapkan campuran tanah, arang sekam dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. Apabila tidak ada arang sekam, gunakan tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1. Sebelum dicampur, media tersebut diayak agar halus. Sebaiknya buat naungan untuk tempat penyemaian untuk menghindari terik matahari dan air hujan. Pun ada baiknya melindungi tempat penyemaian dengan jaring pelindung hama atau serangga. Susun polybag yang telah diisi media semai dalam naungan tersebut. Rendam biji cabai dengan air hangat selama kurang lebih 3 jam. Jangan gunakan biji yang mengapung. Masukkan setiap biji cabai ke dalam tray sedalam 0,5 cm dan tutup dengan kompos halus. Basahi sedikit media tanam agar kelembapannya terjaga. Siram media pembibitan setiap pagi dan sore hari. Cara menyiramnya adalah tutup permukaan tray dengan kertas koran kemudian siram hingga basah. Buka kertas koran tersebut setelah biji tumbuh kira-kira tiga hari. Selanjutnya siram secara rutin dan awasi pertumbuhannya. Bibit cabai merah siap untuk dipindahkan setelah 21-24 hari disemaikan atau setelah tumbuh 3-4 helai daun. Baca juga: 5 Tips Menanam Cabai di Dalam Ruangan Lebihkan 10 persen dari kebutuhan bibit. Misalnya, untuk lahan satu hektar dibutuhkan sekitar 14.000 bibit cabai merah, maka lebihkan 10 persen untuk tindakan penyulaman tanaman.

3.     Pengolahan tanah

Lahan yang diperlukan untuk budidaya cabe merah adalah tanah yang gembur dan memiliki porosotas yang baik. Sebelum cabai merah ditanam, cangkul atau bajak lahan sedalam 20-40 cm. Bersihkan dari batu atau kerikil dan sisa-sisa akar tanaman. Apabila terlalu banyak gulma dan khawatir menganggu, Anda bisa menggunakan herbisida. Buat bedengan dengan lebar satu meter tinggi 30-40 cm dan jarak antar bedengan 60 cm. Panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan, untuk memudahkan pemeliharaan panjang bedengan maksimal 15 meter. Buat saluran drainase yang baik, lantaran tanaman cabai merah tidak tahan terhadap genangan air. Cabai merah membutuhkan tanah yang memiliki tingkat keasaman tanah pH 6-7. Apabila nilainya terlalu rendah (asam), daun tanaman cabai merah akan terlihat pucat dan mudah terserang virus. Tanah yang asam biasanya mudah ditumbuhi ilalang. Untuk menetralisirnya bisa gunakan kapur pertanian atau dolomit, aplikasikan saat pembajakan dan pembuatan bedengan. Campurkan pupuk organik, bisa berupa kompos atau pupuk kandang pada setiap bedengan secara merata. Selain pupuk organik, tambahkan juga urea dan Kcl. Untuk budidaya cabai


intensif, sebaiknya bedengan ditutup dengan mulsa plastik perak hitam. Penggunaan mulsa plastik mempunyai konsekuensi biaya namun mendatangkan sejumlah manfaat. Mulsa bermanfaat untuk mempertahankan kelembapan, menekan erosi, mengendalikan gulma, dan menjaga kebersihan kebun. Buat lubang tanam sebanyak dua baris dalam setiap bedengan dengan jarak 60-70 cm. Sebaiknya lubang tanam dibuat zig zag, tidak sejajar. Hal ini berguna untuk mengatur sirkulasi angin dan penetrasi sinar matahari. Diameter dan kedalaman lubang tanam kurang lebih 10 cm, atau disesuaikan dengan ukuran polybag semai.

 

4.     Penanaman bibit cabai merah

Pemindahan bibit cabai merah dari area persemaian dilakukan setelah umur bibit sekitar tiga minggu atau bibit memiliki 3-4 helai daun permanen. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan sore hari untuk menghindari stres, serta usahakan penanaman dilakukan serentak dalam satu hari. Cara menanamnya adalah dengan mengambil bibit dari tray semai. Kemudian, masukkan bibit cabe merah beserta media tanamnya kedalam lubang tanam. Jaga agar media semai jangan sampai terpecah. Kemudian, siram tanaman secukupnya untuk mempertahankan kelembapan.

5.     Pemeliharaan dan perawatan

Penyiraman diperlukan pada saat musim kering, caranya bisa dengan gembor atau dengan penggenangan. Hati-hati ketika melakukan penyiraman disaat tanaman belum terlalu kuat. Periksa tanaman pada satu sampai dua minggu pertama untuk melakukan penyulaman tanaman. Apabila ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya abnormal, segera cabut dan ganti dengan bibit yang baru. Budidaya cabai memerlukan pemasangan ajir atau tongkat bambu untuk menopang tanaman berdiri tegak. Tancapkan ajir dengan jarak mnimal 4 cm dari pangkal batang. Pemasangan ajir sebaiknya dilakukan pada hari ketujuh sejak bibit dipindahkan. Apabila tanaman terlalu besar dikhawatirkan saat ajir ditancapkan akan melukai perakaran. Bila akar terluka tanaman akan akan mudah terserang penyakit. Pengikatan tanaman pada ajir dilakukan setelah tanaman tumbuh tinggi atau berumur diatas satu bulan. Perempelan atau pemotongan tunas dilakuan setelah tiga minggu untuk budidaya cabai di dataran rendah dan satu bulan untuk dataran tinggi. Potong tunas yang tumbuh pada ketiak daun dengan tangan yang bersih. Perempelan ini dilakukan sampai terbentuk cabang utama, ditandai dengan kemunculan bunga pertama atau kedua. Pemupukan susulan dilakukan setiap dua minggu sekali atau minimal 8 kali hingga panen terakhir. Pemupukan susulan dilakukan dengan pengocoran pupuk pada setiap lubang tanam. Pemupukan yang paling praktis adalah dengan menggunakan pupuk organik cair. Siramkan 100 ml larutan pupuk yang telah diencerkan pada setiap tanaman. Di samping itu, bisa juga ditambahkan NPK pada campuran tersebut. Penyiangan gulma dilakukan apabila diperlukan saja. Pengendalian hama dan penyakit dalam budidaya cabai cukup vital, sebab banyak kasus budidaya yang gagal karena serangan hama dan penyakit.

6.     Panen cabai

Cabai merah mulai bisa dipanen setelah berumur 75-85 hari setelah tanam. Proses pemanenan dilakukan dalam beberapa kali, tergantung jenis varietas, teknik budidaya, dan kondisi lahan. Pemanenan bisa dilakukan setiap 2-5 hari sekali, disesuaikan dengan kondisi kematangan buah dan pasar.

Articles

Related Articles