PEDOMAN BUDIDAYA TERNAK SAPI PERAH
OLEH : KIKI SYAHRUL HIKMAT, S.Pt
BPP MANDIRANCAN 2023
PENDAHULUAN
Lokasi yang ideal untuk membangun kandang merupakan daerah yang letaknya lumayan jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan. Kandang Sapi perah wajib terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus bisa menembus pelataran kandang dan dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya bisa anda buat dengan cara berkelompok di tengah sawah atau ladang.
Pedoman Budidaya Ternak Sapi Perah
Kandang sapi perah bisa anda buat dalam bentuk ganda ataupun tunggal, tergantung dari jumlah sapi yang telah anda miliki. Pada kandang sapi perah jenis tunggal, penempatan sapi dibuat pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda penempatannya dibuat pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibangun jalur untuk jalan.
Pembuatan kandang sapi untuk tujuan penggemukan (kereman) biasanya berbentuk tunggal apabila kapasitas ternak yang dipelihara hanya sedikit. Tetapi, apabila penggemukan sapi ditujukan untuk komersial, ukuran kandang harus dibuat lebih luas dan lebih besar jadi bisa untuk menampung jumlah sapi yang lebih banyak. Lantai kandang diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya beberapa penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat atau semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi dengan jerami keringdengan tujuan agar alas kandang yang menjadi hangat.
Seluruh bagian kandang dan peralatan yang sudah digunakan diharuskan disuci terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, lysol, dan bahan- bahan lainnya. Ukuran kandang yang dibangun untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5×2 m alias 2,5×2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 1,8×2 m dan untuk anak sapi lumayan 1,5×1 m per ekor, setinggi atas + 2-2,5 m dari tanah. Temperatur pada kandang kurang lebih kandang 25-40OC (rata-rata 33OC) dan kelembaban 75%. Lokasi pemeliharaan bisa anda buat pada dataran rendah (100-500 m) sampai dataran tinggi (> 500 m).
Pembibitan Ternak Sapi Perah
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh bibit sapi perah betina dewasa adalah:
· Produksi susu tinggi,
· Umur 3,5-4,5 tahun dan telah sempat beranak,
· Berasal dari induk dan pejantan yang mempunyai keturunan produksi susu tinggi,
· Bentuk tubuhnya seperti baji,
· Matanya bercahaya, punggung lurus, bentuk kepala baik, jarak kaki depan atau kaki belakang lumayan lebar dan kaki kuat,ambing lumayan besar, pertautan pada tubuh lumayan baik, apabila diraba lunak, kulit halus, vena susu tak sedikit, panjang dan berkelok-kelok, puting susu tak lebih dari 4, terletak dalam sisi empat yang simetris dan tak terlalu pendek,
· tubuh sehat dan bukan sebagai pembawa penyakit menular, dan tiap tahun beranak.
Sementara calon induk yang baik antara lain:
· Berasal dari induk yang menghasilkan air susu tinggi,
· Kepala dan leher sedikit panjang, pundak tajam, badan lumayan panjang, punggung dan pinggul rata, dada dalam dan pinggul lebar,
· Jarak antara kedua kaki belakang dan kedua kaki depan lumayan lebar,
· Pertumbuhan ambing dan puting baik,
· jumlah puting kurang dari 4 dan letaknya simetris, dan sehat dan tak cacat.
Untuk Pejantan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
· Umur kurang lebih 4-5 tahun,
· Mempunyai kesuburan tinggi,
· Daya menurunkan sifat produksi yang tinggi terhadap anak-anaknya,
· Berasal dari induk dan pejantan yang baik
· Besar badannya sesuai dengan umur, kuat, dan mempunyai sifat-sifat pejantan yang baik,
· Kepala lebar, leher besar, pinggang lebar, punggung kuat,muka sedikit panjang, pundak sedikit tajam dan lebar,paha rata dan cukup terpisah
· Dada lebar dan jarak antara tulang rusuknya lumayan lebar,badan panjang, dada dalam, lingkar dada dan lingkar perut besar, dan sehat,
· Terhindar dari penyakit menular dan tak menurunkan cacat pada keturunannya.
Prosedur:
· Pemilihan Bibit dan Calon Induk
· Untuk mengejar produktivitas ternak yang tinggi, diperlukan pembetulan lingkungan hidup
dan peningkatan mutu genetik ternak yang bersangkutan.
· Bibit yang baru datang harus dikarantina terlebih dahulu untuk penularan penyakit. Kemudian bibit diberi minum air yang dicampur garam dapur, ditempatkan dalam kandang yang bersih dan ditimbang dan dicatat penampilannya.
Pemberian Pakan Pada Sapi
Pemberian pakan pada sapi bisa dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
1. Sistem penggembalaan (pasture fattening)
2. Kereman (dry lot fattening)
3. Kombinasi cara pertama dan kedua.
Pakan sapi yang baik adan dua jenis yakni pakan hijauan dan pakan konsentrat. Pakan Hijauan pada sapi bisa berupa jerami padi, pucuk daun tebu, lamtoro, alfalfa, rumput gajah, rumput benggala atau rumput raja. Pakan hijauan diberikan pada siang hari setelah proses pemerahan sekurang-kurangnya 30-50 kg/ekor/hari. Pakan berupa rumput bagi sapi dewasa umumnya diberi sekurang-kurangnya 10% dari bobot badan (BB) dan pakan tambahan kurang lebih 1-2% dari BB. Sapi yang sedang menyusui (laktasi) memerlukan makanan tambahan sebesar 25% hijauan dan konsentrat dalam ransumnya. Hijauan yang berupa rumput segar sebaiknya ditambah dengan tipe kacang- kacangan (legum).
Sumber karbohidrat berupa dedak halus atau bekatul, ampas tahu, gaplek, dan bungkil kelapa dan mineral (sebagai penguat) yang berupa garam dapur, kapur, dll. Pemberian pakan konsentrat sebaiknya diberikan pada pagi hari dan sore hari sebelum sapi
diperah setidaknya kurang lebih 1-2 kg/ekor/hari. Tidak hanya makanan, sapi juga harus diberi air minum sebanyak 10% dari berat badan per hari.
Pemeliharaan mutlak adalah pemberian pakan yang cukup dan bernilai, dan menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak yang dipelihara. Pemberian pakan dengan cara kereman dikombinasikan dengan penggembalaan Di awal musim kemarau, setiap hari sapi digembalakan. Di musim hujan sapi dikandangkan dan pakan diberikan menurut jatah. Penggembalaan berfungsi pula untuk memberi peluang bergerak pada sapi guna memperkuat kakinya.
Pemeliharaan Kandang Sapi Yang Baik
Kotoran ditimbun di tempat lain supaya mengalami proses fermentasi (± 1-2 minggu) dan berubah menjadi pupuk kandang yang telah matang dan baik. Kandang sapi tak boleh tertutup rapat (agak terbuka) supaya sirkulasi udara didalamnya berlangsung lancar. Air minum yang bersih juga harus ada setiap saat. Tempat pakan dan minum sebaiknya dibuat di luar kandang tetapi tetap di bawah atap. Tempat pakan dibangun agak lebih tinggi supaya pakan yang diberikan tak diinjak-injak atau tercampur dengan kotoran. Sementara tempat air minum sebaiknya dibuat permanen berupa bak semen dan sedikit lebih tinggi daripada permukaan lantai. Sediakan pula peralatan untuk memandikan sapi.
Sumber : Kusuma Diwyanto. Pengkajian Sistem Budidaya Sapi Perah untuk Meningkatkan Produktivitas. Laporan Baglan Proyek Rekayasa Teknologi Peternakan ARMP-H Th. 1999-2000.