Share

Pendahuluan

Tanaman jagung (Zea mays L.) berasal dari benua Amerika. Menurut Linnaeus dalam Warisno (1998), klasifikasi tanaman jagung adalah sebagai berikut:

Divisio          : Spermathophyta

Subdivisio     : Angiospermae

Kelas            : Monocotyledonena

Ordo             : Graminae

Famili          : Graminaceae

Subfamilia    : Ponicoidae

Genus           : Zea

Species        : Zea mays L.

Pada proses tumbuh tanaman jagung dibedakan dalam dua stadia yaitu:

a.  Stadia vegetatif

Pada stadia vegetatif ini melalui fase kecambah, dilanjutkan dengan fase pertumbuhan vegetatif, akar batang daun yang cepat pada akhirnya pertumbuhan vegetatif menjadi lambat sehingga dinamainya stadia generatif

b.      Stadia generatif

Pada stadia ini dinamai dengan pembentukan primordia. Proses pembungaan yang mencakup peristiwa penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan yang terjadi pada tanaman jagung biasanya dibantu dengan angin, yaitu dengan cara menebarkan tepung sari kemudian menjatuhkan pada tangkai. Letak bunga jantan dan betina tidak berada di satu tempat. Bunga jantan pada ujung batang yang sedang berbunga, sedangkan bunga betina berada di pertengahan batang atau tongkol. Perlu dijaga kemurnian biji dari varietas yang dibudidayakan dan juga terjadinya penyerbukan silang pada tanaman jagung.

 

Syarat Tumbuh

Curah hujan yang terjadi selama bulan penanaman cukup tinggi sebesar 309 mm dan 501 mm (rata-rata 427 mm/bulan), nilai curah hujan yang cukup tinggi apabila dibandingkan dengan distribusi hujan yang ideal bagi pertumbuhan jagung yaitu 200 mm/bln (Sutoro et al., 1988) dan berpotensi menyebabkan pencucian pada unsur hara yang terdapat di tanah.

Dalam suatu langkah budidaya ada hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya syarat tumbuh, adapun syarat tumbuh tanaman jagung yaitu ketinggian 5-1.200 m dpl, kelembaban 80%, pH 2,3 dan suhu 15 – 20oC.


Teknik Budidaya

1.      Benih

Peranan benih sangat vital sebelum memulai budidaya. Benih juga merupakan biji tanaman jagung yang tumbuh menjadi tanaman muda. Tanaman muda tersebut menjadi tanaman dewasa yang dapat menghasilkan bunga dan berbuah. Mutu benih yang bersifat kualitas memegang peranan penting dan peningkatan produksi, mutu benih meliputi mutu fisik, genetik fisiologis benih. Beberapa benih jagung manis yang sudah beredar diantaranya Sweet boy merupakan hibrida, Super Sweet inbrida dari produsen terkenal Cap Kapal Terbang dan

lain-lain.

2.      Persiapan Lahan

Pengolahan tanah bertujuan untuk memperbaiki kondisi tanah menjadi gembur, sehingga pertumbuhan akar tanaman maksimal. Pengolahan tanah juga akan memperbaiki tekstur tanah. Adapun tahapan dari pengolahan tanaman jagung manis, yaitu:

a. Membuat bedengan dengan lebar 1 m , jarak bedengan  

   30 m dan panjangnya sesuai dengan lahan.

b. Penggemburan ketanah dengan kedalaman 30 – 40 cm


3.  Pemupukan Organik dan Non Organik

Pemberian pupuk kandang diberikan sebelum pemasangan mulsa dan diratakan di atas tanah bedengan. Pemberian pupuk Organik SP 36, ZA, Kcl dengan perbandingan 1:1:½ berfungsi untuk penyanter tanaman vegetatif, cara pemupukan dengan meratakan di atas bedengan dengan

jarak per 1 m dan diberikan 100 g.


4.  Pemasangan Mulsa

Mulsa adalah plastik untuk bedengan, ada 2 warna yang berwarna perak berada di atas, sedangkan warna hitam di bawah.

Fungsi mulsa:

1        Untuk menekan tumbuhnya gulma

2        Menahan/menjaga kelembaban

3        Mencegah/mengurangi penguapan air

4        Menghemat biaya tenaga kerja dalam penyiangan

5        Memblokir pantulan untuk mengusir hama

6        Fotosintesis lewat pantulan sinar matahari


5.  Pembuatan Lubang Tanaman

Pembuatan lubang Komoditas untuk tanaman jagung, jarak tanaman 40 – 30 cm., dengan bedengan yang sudah ditutupi dengan mulsa, yang sudah dilubangi. Setelah itu dilakukan penunggalan sedalam 2 – 3 cm.

6.   Penanaman

Penanaman di lapangan dilakukan dengan menggunakan benih bukan biji. Sebelum penanaman benih kita semai terlebih dahulu, dengan cara:

- Biji disimpan ke pot dengan media: pupuk kandang, arang sekam, selama 7 hari;

- Beri pupuk organik;

- Setelah tumbuh 3 – 5 daun, siap ke lahan.

Penanaman dilakukan pada lubang yang sudah diberi pupuk dengan kedalaman lubang 3 cm dengan jumlah bibit per lubang tanam sebanyak 2 bibit kemudian ditutup dengan tanah. Jarak tanam yang digunakan adalah 75 cm x 25 cm.


7.     Penyiraman

Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari yang bertujuan mencegah tanaman layu. Apabila musim kemarau penyiraman dilakukan setiap hari.


8.      Penyiangan

Penyiangan dilakukan untuk mengendalikan gulma di sekitar tanaman yang dilakukan sebanyak  3 kali. Penyiangan pertama dilakukan pada umur 21 hst dengan cara mencabut gulma. Penyiangan ke 2 dilakukan umur 42 hst dengan menggunakan kored. Yang dimaksud penyiangan adalah membrantas atau membuang gulma bagi tanaman yang dibudidayakan. Akibatnya daun menjadi berimbang, cara pengendalian yaitu dengan mencabut rumput-rumput yang tumbuh di sekitar tanaman guna mengatasi persaingan unsur hara pada tanaman.

9    Penjarangan dan Penyulaman

Penjarangan dilakukan 7 hst dengan cara meninggalkan satu tanaman yang pertumbuhannya baik. Sedangkan penyulaman dilakukan apabila tanaman pada lubang tanam tidak ada yang tumbuh atau mati.


10.  Pembumbunan

Pembumbunan dimaksudkan untuk memperkokoh berdirinya tanaman dan mendekatkan unsur hara. Pembumbunan dilakukan secara bersamaan dengan penyiangan ke 2 yaitu pada umur 42 HST.


11.  Pengendalian Hama dan Penyakit

Untuk mencegah serangan hama pada awalnya pertumbuhan dan tanaman diberikan insektisida Furadan 3G pada saat tanam sebanyak 20 kg/ha (9 gr/petak) yang di berikan pada lubang tanam. Pengendalian hama selanjutnya dengan menyemprotkan insektisida decis 2,5 EC dengan konsentrasi 2 ml/liter, larutan yang diberikan pada umur 20 hst, 27 hst dan 33 hst.


12.  Pemanenan

Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 60 hst yang ditandai dengan kelobot sudah bewarna kuning, bijinya sudah cukup keras dan mengkilap, apabila ditusuk dengan kedua ibu jari biji tersebut tidak berbekas, kadar air biji sekitar 25% – 30%

 

 


Articles

Related Articles