Share
  • Identifikasi dan Pengendalian OPT Pada Tanaman Padi

Dalam budidaya tanaman padi, maka tidak akan terlepas dari ancaman hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman tersebut. Serangan hama dan penyakit apabila dalam pengendaliannya kurang tepat, maka dapat menurunkan produktivitas dari tanaman padi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan petani untuk bisa mengenal jenis-jenis hama dan penyakit tanaman padi agar petani mampu mengidentifikasi dan menerapkan pengendalian secara tepat, cepat, dan akurat. Dengan terkendalinya serangan hama dan penyakit, maka tujuan dari kegiatan budidaya akan tercapai.


Kenali 7 Hama yang Sering Menyerang Tanaman Padi

  • Tikus.
  • Wereng.
  • Keong Mas.
  • Kepik Hijau.
  • Walang Sangit.
  • Burung.
  • Penggerek Batang Padi.


Keong Mas

Keong mas merupakan salah satu hama utama tanaman padi. Stadia rentan padi yaitu: persemaian dan padi 10 HST. Mekanisme merusak: keong memarut jaringan tanaman dan memakannya. Gejala kerusakan: tanaman muda dimakan hingga habis sehingga banyak rumpun hilang, satu batang padi akan habis dimakan seekor keong selama 3-5 menit.

Pengendalian secara kultur teknis dapat dilakukan dengan cara:

  1. Pada saat awal tanaman yaitu umur padi 0-25 hari, lahan sawah perlu dikeringkan dalam keadaan macak-macak hingga keong tidak dapat merayap menuju rumpun padi yang akan diserang. Kalaupun diserang, persentase serangan di bawah ambang kerusakan.
  2. Pembuatan parit di sekeliling lahan pertanaman agar keong dapat berkumpul lalu dimusnahkan.
  3. Saluran air perlu dibersihkan dari tanaman-tanaman air seperti kangkung dan lainnya agar tidak menjadi makanan cadangan bagi berkembangnya keong mas.

Pengendalian secara mekanis dapat dilakukan dengan cara:

  1. Induk keong dan kelompok telur yang tampak dilihat semuanya harus diambil dan dikumpulkan untuk dimusnahkan.
  2. Pasang saringan dari kawat di pintu air masuk ke lahan sawah sehingga keong dapat terjaring dan tertahan di kawat tersebut.
  3. Pasang ajir dari kayu untuk tempat meletakkan kelompok telur keong sehingga mudah diambil dan dibuang.
  4. Dalam parit yang dibuat diberi umpan perangkap berupa daun papaya atau kulit pisang sehingga keong tertarik dan berkumpul sehingga mudah diambil serta dimusnahkan.


Wereng Coklat

Wereng coklat menyukai pertanaman yang dipupuk nitrogen tinggi dengan jarak tanam rapat. Ambang ekonomi hama ini adalah 15 ekor per rumpun. Siklus hidupnya 21-33 hari.

Cara pengendaliannya adalah sebagai berikut:

  1. Gunakan varietas tahan wereng coklat.
  2. Berikan pupuk K untuk mengurangi kerusakan.
  3. Monitor pertanaman paling lambat 2 minggu sekali.
  4. Bila populasi hama di bawah ambang ekonomi gunakan insektisida botani atau jamur entomopatogen (Metarhizium annisopliae atau Beauveria bassiana).
  5. Bila populasi hama di atas ambang ekonomi gunakan insektisida kimiawi yang direkomendasikan.

Penggerek Batang

Hama paling penting pada tanaman padi, sering menimbulkan kerusakan berat dan kehilangan hasil yang tinggi. Stadia tanaman yang rentan terhadap serangan penggerek batang adalah sejak pembibitan sampai pembentukan malai. Gejala kerusakan yang ditimbulkannya mengakibatkan anakan mati atau sering disebut sundep pada tanaman stadia vegetative dan beluk (malai hampa) pada tanaman stadia generative. Gejala sundep yaitu daun menguning, mengering, dan mati serta anakan kerdil. Sedangkan untuk gejala beluk yaitu malai padi berwarna coklat dan kering, gabah hampa, serta batang dicabut mudah terlepas.

Pengendalian untuk hama ini yaitu dengan cara:

  1. Tanam serempak.
  2. Pengumpulan kelompok telur.
  3. Aplikasi pestisida secara tepat.
  4. Spot treatment pada tanaman bergejala.
  5. Aplikasi agen hayati parasitoid telur (Trichogramma sp.).


Walang Sangit

Walang sangit merupakan hama yang umum merusak bulir padi pada fase pemasakan, fase penumbuhan tanaman padi yang rentan terhadap serangan walang sangit adalah dari keluarnya malai sampai matang susu. Kerusakan yang ditimbulkannya menyebabkan beras berubah warna dan mengapung, serta hampa. Ambang ekonomi walang sangit adalah lebih dari satu ekor walang sangit per dua rumpun pada masa keluar malai sampai fase pembungaan.

Cara pengendaliannya adalah:

  1. Kendalikan gulma di sawah dan di sekitar pertanaman.
  2. Pupuk lahan secara merata agar pertumbuhan tanaman seragam.
  3. Tangkap walang sangit dengan menggunakan jaring sebelum stadia pembungaan.
  4. Umpan walang sangit dengan menggunakan ikan yang sudah busuk, daging yang sudah rusak, atau dengan kotoran ayam.
  5. Apabila serangan sedang mencapai ambang ekonomi, lakukan penyemprotan insektisida.
  6. Lakukan penyemprotan pada pagi sekali atau sore hari ketika walang sangit berada di kanopi.

Pengendalian hama walang sangit juga dapat dengan cara pemanfaatan keong mas. Cara membuat perangkap:

Alat: botol bekas, pisai cutter, kawat, daging keong mas, lem perekat (bisa juga menggunakan air detergen), air, bamboo.

Cara pembuatan:

  1. Lubangi dua sisi botol bekas.
  2. Lengkungkan bekas sayatan ke atas.
  3. Lubangi tutup botol untuk memasukkan kawat.
  4. Masukkan dan gantung 3-5 bangkai keong dengan memasukkannya ke kawat.
  5. Gunakan perekat atau cairan detergen.
  6. Jika dengan perekat, olesi dinding botol dengan lem.
  7. Jika dengan cairan detergen, masukkan air dan detergen ke dalam botol.
  8. Letakkan perangkap di dalam petakan sawah dengan menggunakan tiang bamboo.


Pengendalian terpadu adalah pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan dengan memadukan berbagai jenis pengendalian seperti pengendalian mekanis, biologi, maupun kimiawi.

Mengutip dari situs Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian, Minggu (4/9/2022), berikut cara pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi. 


1. Pemilihan varietas

Pemilihan varietas tahan penyakit dan hama merupakan langkah awal yang dapat dilakukan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menghasilkan berbagai varietas yang memiliki genetika kuat. 

Beberapa jenis varietas yang tahan terhadap hama penyakit seperti Inpari 18, Inpari 13, Inpari 19, dan Inpari 20.

Baca juga: Cara Mengusir Hama Burung Tanaman Padi, Bisa Pakai Bunga Matahari


2. Rotasi tanam

Selanjutnya, cara pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi adalah rotasi tanam.

Pengaturan pola tanam padi yang diselingi tanaman palawaji dapat mengurangi serangan hama penyakit padi. Langkah ini berguna memutus rantai siklus penyebaran hama dan penyakit.


3. Musuh alami

Di alam liar, semua hama dan penyakit memiliki musuh alami. Salah satu predator yang biasanya digunakan untuk mengendalikan hama tanaman padi adalah burung hantu

Baca juga: Daftar Gulma pada Tanaman Padi yang Merugikan


4. Pestisida nabati

Para petani mengembangkan rumah bagi burung hantu di persawahan Pedukuhan (dusun) Dobangsan dan sekitarnya pada Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.Li


Para petani mengembangkan rumah bagi burung hantu di persawahan Pedukuhan (dusun) Dobangsan dan sekitarnya pada Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.(KOMPAS.COM/DANI JULIUS)

Pestisida nabati adalah obat tanaman padi yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan.

Beberapa tanaman seperti daun nimba, sambiloto, daun tembakau, dan akar tuba bisa dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan organisme penggangu tanaman (OPT) padi.

Baca juga: 4 Jenis Hama Tanaman Padi yang Bisa Menyebabkan Gagal Panen


5. Pestisida kimia

Apabila langkah-langkah di atas belum membuahkan hasil, langkah terakhir yang dapat dilakukan adalah menggunakan pestisida kimia.

Penggunaan pestisida kimia harus memperhatikan dosis, jenis, waktu, dan cara aplikasi untuk memberikan hasil terbaik.

Itu dia cara pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi secara terpadu. Pengendalian tak hanya mengurangi serangan OPT, tapi juga bisa menjadi salah satu langkah mewujudkan pertanian berkelanjutan.



Articles

Related Articles