Tanaman sayuran merupakan tanaman
hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh setiap
orang. Kebutuhan akan sayuran setiap saatterus
meningkat, baik sebagai sumber gizi maupun
untuk menambah selera makan. Dengan
demikian perlu dilakukan upaya pengkatan hasil
agar kebutuhan masuarakat akan sayuran secara
kontunu selalu dapat dipenuhi. Dalam upaya
meningkatkan produksi banyak kendala yang
dihadapi diantaranya serangan hama. Untuk itu
perlu dilakukan pengendalian baik secara kultur
teknis, mekanis maupun kimiawi.
KUBIS
a. Ulat daun (Plutela maculipennis)
Gejala :
- Daun berlubang
- Pada serangan yang berat daun tinggal
rangkanya saja
Pengendalian :
- Pergiliran tanaman
- Mengupulkan ulat lalu dibunuh
- Penyemprotan insektisida bila diperlukan
sebagai tindakan terakhir
b.Ulat krop (Crocidolamia binotalis)
Gejala :
- Daun berlubang
- Bila daun telah habis dimakan, dapat
melubangi krop dan masuk kedalamnya
Pengendalian :
- Pergiliran tanaman
- Dicari ulatnya kemudian dibunuh
- Penyemprotan insektisida bila diperlukan
sebagai tindakan terakhir
TOMAT
a. Ulat penggerek buah (Heliotis armingera)
Gejala :
- Adanya lubang pada buah yang masih
muda
- Buah tua tampak berlubang-lubang dan
biasanya menjadi busuk
Pengendalian :
- Pergiliran tanaman
- Dicari ulatnya kemudian dibunuh
- Penyemprotan insektisida bila diperlukan
sebagai tindakan terakhir
b. Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
Gejala :
Pangkal batang tanaman muda dipotong,
kemudian tanaman tersebut layu dan mati.
Pengendalian :
- Penanaman serempak
- Dicari ulatnya kemudian dibunuh
- Penyemprotan insektisida bila diperlukan
sebagai tindakan terakhir
Ulat ini juga menyerang tanaman petasai.
CABE
a. Lalat buah (Dacus ferrugeneus)
Gejala :
- Buah busuk dan gugur sebelum matang
- Pada serangan yang berat dapat
menurunkan produksi sampai 100%daun
tinggal rangkanya saja
Pengendalian :
- Penyemprotan insektisida bila diperlukan
sebagai tindakan terakhir
b. Kutu daun (Myzus persicae)
Gejala :
- Daun berkerut/ menggulung seperti
keriting
- Tanaman tumbuh merana seperti kerdil
Pengendalian :
- Penyemprotan insektisida bila diperlukan
sebagai tindakan terakhir
c. Kutu gurem/trips (Scirtothips dorbalis)
Gejala :
- Daun berwarna seperti perak, pucat dan
akhirnya layu lalu mati
Pengendalian :
- Penyemprotan insektisida bila diperlukan
sebagai tindakan terakhir
d. Tungau (Tetranychus sp)
Gejala :
- Daun berkerut, kaku dan melengkung
kebawah, berwarna pucat
- Serangan yang hebat dapat menyebabkan
kematian tanaman
Pengendalian :
- Penyemprotan insektisida bila diperlukan
sebagai tindakan terakhir
BAWAG MERAH
a. Ulat daun (Laphygma exiqua)
Gejala :
- Ujung-ujung daun terpotong
Pengendalian :
- Penyemprotan insektisida bila diperlukan
sebagai tindakan terakhir
b. Ulat daun bawang (Hylemya antiqua)
Gejala :
- Tanaman yang masih muda layu
selanjutnya mati
- Ubi yang rusak berbau busuk
Pengendalian :
- Penyemprotan insektisida bila diperlukan
sebagai tindakan terakhir
c. Kuman-kuman daun (maggot)
Gejala :
- Tanaman yang masih muda layu lalu mati
- Umbi menjadi rusak dan berbau busuk
- Pada daun tampak beberapa kuman
berwarna putih
Pengendalian :
- Penyemprotan insektisida bila diperlukan
sebagai tindakan terakhir
PETSAI
Ulat daun (Plutella xylostella)
Gejala :
- Menyerang daun-daun yang masih muda
pada semua tanaman, sehingga daun
berlubang-lubang
Pengendalian :
- Penyemprotan insektisida bila diperlukan
sebagai tindakan terakhir
SAWI
a. Nematoda (Melodogyna sp)
Gejala :
- Daun kekuningan dan mengkerut/ kriting
- Tanaman tumbuh merana / kerdil
- Serangan yang hebat dapat menyebabkan
tanaman layu dan mati
- Jika tanaman yang terserang dicabut pada
akar tampak penuh dengan bintil-bintil
Pengendalian :
- Pergiliran/ rotasi tanaman
- Pada saat pengolhan tanah, lapisan paling
atas dibiarkan hingga benar-benar kering
b. Bekicot (Keong racun)
Gejala :
- Daun berlubang
- Tanda bekas gigitan yang tidak rata
dipermukaan daun
Pengendalian :
- Dicarai dan dibunuh
- Atau dikumpulkan untuk makanan bebk/
itik