CARA MEMBUAT KOMPOS DARI KOTORAN DOMBA
Disusun Oleh : Darta Nurhaedi
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Ciniru
PENDAHULUAN
Kualitas lahan pertanian makin lama kian menurun, sebagai akibat dari pemanfaatan yang kurang bijak, seperti menggunaan pupuk kimia dalam jumlah berlebih tanpa diimbangi pemberian bahan organik. Hal ini tentunya mengganggu kelestarian lahan pertanian dan juga menurunkan produktifitas lahan itu sendiri
Limbah dari peternakan kambing, sapi dan domba biasanya kurang dimanfaatkan secara optimal oleh para peternak.
Limbah dari peternakan kambing ini sebenarnya bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos yang cukup berkualitas.
Bahan-bahannya bisa dari kotoran kambing murni atau dengan tambahan bahan-bahan organik lainnya, misalnya sisa-sisa pakan yang terbuang tadi
Manfaat Kompos :
1.Mengurangi jumlah penyimpanan limbah peternakan
2.Bau yang diakibatkan oleh tumpukan kotoran kambing bisa berkurang
3.Pengomposan kotoran ternak dapat melepaskan unsur-unsur hara yang dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman,dan dapat memperbaiki tanah
4.Mengurangi sumber polusi dan Bernilai Ekonomi
5.Ramah Lingkungan
6.Dapat menjaga kondisi tanah hinga bertahun -tahun
Sifat-Sifat Kompos
1. Memperbaiki struktur dan tekstur tanah
2. Memperbesar daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak berderai,
3. Menambah daya ikat air pada tanah,
4. Memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanah,
5. Mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara
6. Mengandung hara yang lengkap, walaupun jumlah sedikit (jumlah hara ini tergantung dari bahan pembuat pupuk organik),
7. Membantu proses pelapukan bahan mineral,
8. Memberi ketersediaan bahan makanan bagi mikroba,
9. Menurunkan aktivitas mikroorganisme yang merugikan
Kompos yang dihasilkan melalui fermentasi dengan pemberian EM4 dinamakan bokashi.
Kata bokashi diambil dari bahasa Jepang yang berarti bahan organik yang terfermentasi.
Oleh orang Indonesia kata bokashi dipanjangkan menjadi “bahan organik kaya akan sumber kehidupan”
Cara Membuat Pupuk Kompos Dari Kotoran Domba/Kambing
Alat dan Bahan :
1.Ember
2.Cangkul
3.Terpal
4.Kotoran Domba/Kambing
5.Sekam/Bekas Gergajian
6.Kapur Pertanian (Kaptan)
7.EM4 (Pertanian)
Proses Pembuatan
1.Kotoran kambing/domda dihancurkan
2.Siapkan sebuah hamparan
3.Buatlah lapisan-lapisan untuk proses pencampuran
bahan agar lebih mudah, campurkan dengan
kapur pertanian, sekam bekas, dan serbuk gergaji
hingga mencapai tebal kurang lebih 20-30 cm
4. siramkan air larutan bakteri EM4 tersebut
pada Lapisan campuran
5. lapisan-lapisan tersebut dicangkul dari salah satu sisi
hingga terbentuk timbunan-timbunan baru
6. Tutup timbunan tersebut menggunakan terpal
7. Diamkan selama kurang lebih satu minggu
Proses pengomposan yang berhasil akan menimbulkan hawa panas yang dapat dirasakan saat membongkar timbunan
Kegunaan dari EM4 dalam bidang pertanian adalah untuk:
1. Memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah
2. Meningkatkan jumlah produksi tanaman
3. Menjaga kestabilan hasil pertanian ataupun perkebunan
4. Memfermentasi bahan organik
5. Mempercepat proses dekomposisi bahan-bahan organik di dalam tanah
6. Meningkatkan kualitas kuantitas panen
7. Menciptakan pertanian yang berwawasan ramah terhadap lingkungan
8. Memperkaya keragaman mikroba yang sangat menguntungkan di dalam media tanam atau tambak
9. Memperbaiki nutrisi, senyawa yang dibutuhkan tanaman/ikan dari dalam tanah
10. Mempercepat proses fiksasi/bintil akar
11. Meminimalisir atau mengurangi kebutuhan pupuk bahkan pestisida