Share

Penyakit blas disebabkan oleh jamur Pyriculariagrisea. Awalnya penyakit ini berkembarkembang pertanam padi gogo, tetapi akhir-akhir ini sudah menyebar dilahan sawah irigasi. Di sentra produksi- produksi padi jawa Bart seperti dikara- wang, Subang, Indramayu, Jawa Tengah di lamongan,    Jombang,       Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang, penyakit blas banyak ditemukan berkembangn di per- tanaman.

Jamur P. grisea dapat menginfeksi pa- da semua fase pertumbuhan tanaman padi mulai dari pesemaian sampai menjelang panen.. Pada fase bibit dan pertumbuhan vegetative tanaman padi, P. Grisea menginfeksi bagian daun dan menimbulkan gejala penyaak


Gejala Serangan Penyakit Blas Daun (leaf blast)

1.     Pada daun terdapat becak coklat berbentuk belah ketupat dan memanjang searah dengan urat daun

2.     Pinggir becak berwarna coklat dengan bagian tengah

berwarna putih keabuan

3.     Becak-becak terutama terlihat  pada  stadium pertumbuhan vegetative

Becak-becak dapat bergabung menjadi satu, sehingga secara keseluruhan tampak tanaman seperti terbakar

Gejala Serangan Penyakit Blas Leher(node blast)

1.     Serangan terjadi pada tanaman yang telah keluar malainya.

2.     Buku-buku yang terserang berwarna cokelat kehitaman dan busuk, sehingga mudah patah bila terhembus angin.

3.      

TEKNIK PENGENDALIAN PENYAKIT BLAS

 

1.        Penggunaan Varietas tahan.

Usaha pengendaaliana penyakit blas yang sampai saat ini dianggap paling efektif adalah dengan penggunaan varietas padi yang tahan seperti Inpari 34, Inpara 1, Inpara 2, Inpara 3, Inpago 4, Inpago 5, Inpago 6, Inpago 7, Inpago 8, Inpago 10, Limboto, way rarem dan jati luhur.


2.        waktu tanam

Pengaturan waktu tanam bertujuan untuk menghindari stadia heading pada saat banyak hujan dan embun. Untuk ini diperlukan data penunjang iklim dan umur tanaman sebagai dasar penentuan waktu tanam tanam yang tepat.

3. Cara tanam

Pertanaman yang rapat akan mempermudah terjadinya infeksi dan penularan dari satu tana- man ke tanaman yang lain. Untuk mem- berikan kondisi lingkungan yang kurang men- dukung perkembangan penyakit blas dianjur- kan jarak tanam dengan jajar legowo, yang. akan mengurangi kelembaban disekitar kanopi pertanaman, mengurangi terjadinya embun dan air gutasi dan gesekan daun antar tana- man sebagai media penularan pathogen

 

4. Jarak tanam.

Umumnya penanaman padi gogo menggunakan tugal dan jumlah benih yang digunakan lebih banyak. Oleh karena itu, tingkat populasi tanaman mempunyai arti penting yang berhubungan dengan produksi dan perkembangan penyakit blas. Jarak tanam rapat dan jumlah benih yang banyak menciptakan iklim mikro yang optimum untuk perkembangan penyakit blas.

5. Penggunaan Fungisida

Hampir 30 – 40 % penyakit blas pada padi ditularkan melalui benih, sehingga pada stadium awal vegetative tanaman padi dapat terserang blas.

 


Penanaman Varietas Tahan

Cara yang paling efektif, murah dan ramah lingkungan dalam pengendalian penyakit blas adalah menggunakan varietas tahan , penggunaan varietas tahan hars disesuaikan dengan sebaran ras yang ada diasuatu daerah. Beberapa varietas padi yang tahan terhadap beberapa ras pathogen penyakit blas dian-

taranya adalah Inpari 21, Inpari22, Inpari 26,

Inpari 27, Inpago 4, Inpago 4, Inpago 5, Inpago 7, Inpago 8. Upaya lain yang perlu diper- hatikan dalam penggunaan varietas tahan ada- lah dengan tidak menanam padi secara mono- genik (1 atau 2 varietas) secara luas dan terus menerus. Bila padi tersebut ditanam terus menerus sepanjang tahun maka harus dil- akukan pergiliran varietas. Beberapa varietas yang berbeda tingkat ketahanannya ditanam pada satu areal, dapat mengurangi tekanan seleksi terhadap pathogen, sehingga dapat memperlambat terjadinya ras baru pathogen dan patahnya ketahanan suatu varietas.

Penggunaan Fungisida Untuk Penyemprotan

Perlaakuan benih dengan fungisida untuk

pengobatan benih hanyabertahan selama 6

minggu, selanjutnya perlu dilkukan penyempro-

tan tanaman. Hasil percobaan terhadap be- berapa fungisida menunjukkan bahwa fungisida Bonomyl 50WP, mencozeb 80%, Cerbandazim 50%,Isoprotiolan 40%, dan trisikazole 20% efektif menekam perkembangan jamur P. grisea. Penyemprotan dengan fungisida sebaiknya dilakukan 2 Kli pada saat stadia tanaman padi anakan maksimum dan awal berbunga. Beberapa fungisida yang dianjur- kanuntuk pengendalian penyakit blas tersaji pada table 1.



Sumber :https://tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/Petunjuk






PENGGGENDALIAN PENYAKIT BLAS PADI SAWAH

 

 

 

 

 

Disusun Oleh :

Wawan Suraharta, SP

NIP : 19700530202121 1 001 

 

 

 

 

 

 

BPP MANDIRANCAN

Kabupaten kuningan

BULAN JANUARI 2023


Articles

Related Articles