Share

PEMANFAATAN PEKARANGAN

 

A.        PENGERTIAN PEKARANGAN

 

      Pekarangan merupakan  sebidang tanah di sekitar rumah yang mudah di usahakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi mikro melalui perbaikan menu keluarga.

 

B. Pemanfaatan Pekarangan Adalah : Pekarangan yang dikelola melalui pendekatan terpadu berbagai jenis tanaman, ternak, ikan. Sehingga akan terjamian ketersediaan bahan pangan,yang beraneka ragam secara terus menerus

C. Tujuan Pemanfaatan Pekarangan :

1. Untuk memenuhi kebutuhan gizi mikro secara berkesinambungan

Zat Gizi Mikro adalah : Zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit,namun mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembentukan hormon,aktivitas enzim serta mengatur fungsi sistem imun dan sistem reproduksi.

2. Meningkatkan keterampilan keluarga tani dalam budidaya tanaman, ikan dan ternak.

3. Meningkatkan pendapatan keluarga tani

D. Pungsi Pekarangan

Pekarangan sering juga disebut sebagai warung hidup, apotek hidup, lumbung hidup maupun bank hidup.

.1 Sebagai Warung Hidup

Pekarangan yang berfungsi sebagai warung hidup adalah pekarangan yang dimanfaatkan dengan menanami dengan tanaman, ternak maupun ikan yang dapat dipanen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Warung hidup diartikan agar pekarangan menghasilkan yang biasa dibeli sehari-hari dari warung. Untuk pelaksanaannya pekarangan dapat ditanami berbagai jenis tanaman sayuran seperti; bayam, kangkung, mentimun, kacang panjang, terung, sawi dll, tanaman bumbu/ rempah seperti; jahe, kencur, kunyit, serei dll, ternak penghasil daging dan telur seperti; ayam, itik dll, maupun ikan seperti lele, nila dsb.

2 Sebagai Apotek Hidup

Dapat pula pekarangan berfungsi sebagai apotek hidup, dimana pekarangan ditanami berbagai jenis tanaman yang dapat dijadikan obat keluarga (TOGA). Tanaman obat keluarga tersebut diantaranya adalah; sembung, saga, tapak dara, mahkota dewa, daun dewa, brotowali, temu-temuan, mengkudu, mangkokan, meniran, dll.

 

3 Sebagai Lumbung Hidup

Dalam memenuhi kebutuhan karbohidrat, pekarangan dapat berfungsi sebagai lumbung hidup, dimana pekarangan ditanami dengan tanaman palawija yang banyak mengadung karbohidrat, seperti ubikayu, ubijalar, jagung, talas dll. Pada masa lalu, ketika masih ada musim “paceklik” dimana masa belum panen padi, peran pekarangan sebagai lumbung hidup ini sangat berarti sekali, sebagai pengganti padi/ beras pekarangan dapat menghasilkan jagung maupun umbi-umbian yang dapat dimasak sebagai pengganti nasi untuk konsumsi bahan makanan pokok.

.4 Sebagai Bank Hidup

Pekarangan dapat pula berfungsi sebagai bank hidup, dimana pekarangan yang ditanami tanaman keras/ tahunnan yang dapat menghasilkan uang, tanaman ini merupakan investasi jangka panjang., yakni pekarangan yang ditanami tanaman buah-buahan seperti; rambutan, durian, sukun, mangga, belimbing, salak, lengkeng, alpukat maupun tanaman kayu seperti albasiah, mahoni, jati dll.

Dalam mengelola lahan pekarangan sebaiknya kita menyusun suatu perencanaan penataan lahan pekarangan sehingga areal lahan yang akan dikelola dapat dimanfaatkan secara optimal dan produktif secara berkelanjutan.

 

Teknik Budidaya

 

       1.      Persemaian

Untuk memperoleh hasil yang optimal, benih terong sebaiknya berasal dari benih hibrida. Benih tersebut diperam dengan menggunakan kertas basah atau handuk lembab selama +/- 24 jam. Di saat yang sama, media semai kita persiapkan dengan cara mencampur tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1. Media tanam hasil campuran tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam polybag berukuran: tinggi ± 8 cm dan diameter 5 cm.

 

 

       2.      Pembibitan

Seperti penjelasan di atas, pembibitan dilakukan dengan merendam benih ke dalam air hangat selama 10 -15 menit. Benih tersebut kemudian dibungkus dengan kertas basah atau handuk basah atau gulungan kain basah untuk diperam selama + 24 jam, sebelum disebar di atas lahan persemaian, dan ditutup dengan menggunakan daun pisang/ penutup lainnya. Begitu benih mulai terlihat berkecambah, buka penutupnya, dan siram persemaian setiap pagi dan sore hari. Jika dibutuhkan, pada saat pembibitan tersebut dapat pula dilakukan penyemprotan pestisida. Benih siap untuk dipindah tanamkan jika sudah memiliki daun empat helai dengan umur sekitar 1 sampai dengan 1,5 bulan.

 

Sumber:https://caturharjo-bantul.desa.id/first/artikel/787-Sosialisasi-Pemanfaatan-Lahan-Pekarangan#

 


Articles

Related Articles