Share

TEKNIK PEMBUATAN PERSEMAIAN YANG BAIK


KAMID, A.MD

NIP. 19691225 202121 1 001

BALAI PENYULUHAN PERTANIAN CINIRU 2023


1. Dasar teori

Untuk meningkatkan produksi padi nasional, pemerintah melaksanakan berbagai upaya termasuk mendorong penggunaan teknologi baru seperti varietas unggul, pemupukan yang tepat, perbaikan bercocok tanam, pengendalian hama atau penyakit dan lain – lain.

Budidaya secara umum melalui pembibitan, pengolahan tanah, pemindahan bibit, pemupukan, pemeliharaan dan panen. Untuk mendapatkan bibit yang siap di tanam maka benih padi biasanya disemaikan dahulu dipersemaian. Adapun factor – factor yang mempengaruhi pertumbuhan bibit antara lain adalah :

1. Kedalaman dan banyaknya air genangan. Penggenangan yang dalam menyebabkan tanaman kurang dapat mengambil unsur hara yang dibutuhkan, menghambat petumbuhan anakan, serta dapat merangsang pertumbuhan memanjang / etiolasi.

2. Suhu dan intensitas cahaya tanaman. Tanaman tumbuh lebih cepat pada suhu yang hangat (25 – 35 C0). Pada cahaya yang kurang, bibit menjadi lemah karena tanaman tidak dapat berproduksi cukup

makanan, dan pelepah memanjang dan tanaman menjadi lebih tinggi.

3. Persediaan Unsur Hara

Sedangkan bibit yang baik dan sehat mempunyai sifat – sifat sebagai berikut :

1. Pertumbuhan dan tinggi tanaman seragam.

2. Pelepah daun pendek, pelepah yang panjang menunjukkan pemanjangan awal yang cepat sehingga bibit menjadi lemah. Bibit yang daunnya panjang dan merunduk cenderung melekat di lumpur pada waktu ditanam.

3. Bebas dari hama dan penyakit

4. Bibit mempunyai banyak akar

Sebelum bibit padi ditanam disawah, biasanya bibit disemaikan dahulu dipersemaian. Ada beberapa macam persemaian padi yaitu cara persemaian basah,persemaian kering (dry bed ) dan persemaian dapog. Umur bibit siap dipindahkan tergantung dari cara persemaian. Bibit dari persemaian basah dapat dipindahkan pada umur 20 – 30 hari, persemaian kering umur 20 – 30 hari setelah tabur, dan cara dapog bibit siap dipindah pada umur 9 – 14 hari. Tinggi genangan air dipesemaian biasanya antara 2 – 5 cm.

2. Bahan dan Alat

Bahan : Benih padi, Pupuk nitrogen, pupuk SP 36, tanah

Alat : Bak plastic, Timbangan analitika dan penggaris.

3. Cara kerja

a. Persemaian basah

 Olah tanah sampai tanah menjadi lumpur yang tergenang, kemudian ratakan.

 Sebelum benih disebar, terlebih dahulu benih padi yang sudah dipilih direndam air selama 24 jam, lalu benih di tiriskan selama 48 jam.

 Kurangi air pada petak pesemaian sehingga permukaan tanah pesemaian bebas air, kemudian diberi pupuk Nitrogen 100 g/m2, TSP 10 g/m2.

 Taburkan benih pada petak persemaian yang sudah siap

 Lakukan pemeliharaan yaitu pada lima hari setelah tabur, pesemaian diamati setinggi 1 cm selama dua hari setelah itu terus menerus setinggi 5 cm.

 Pada umur 25 hari pindahkan / cabut bibit dengan cara digenangi dahulu selama 1 hari.

b. Persemaian kering

 Lakukan pengolahan tanah, seperti pada persemaian basah, bedanya disini tidak diberikan air sampai tergenang dan tanah tidak dibuat melumpur cukup tanahnya menjadi basah

 Lakukan pemupukan seperti pada pesemaian basah.

 Taburkan benih yang sudah diperam dan di basahi kemudian ditutup tanah yang halus.

 Lakukan pemeliharaan agar bibit tak kekurangan air persemaian dipercikiair pagi dan sore, cabut bibit pada umur 25 hari.

c. Persemaian dapog

 Lakukan pengolahan tanah pada persemaian diatas

 Taburkan benih pada petak pesemaian yang sebelumnya benih diinkubasikan seperti persemaian basah 3,5 kg benih/m2 bedengan.

 Permukaan tanah ditutup dengan daun pisang atau kantong semen atau plastik.

 Bibit siap dipindahkan pada umur 9 – 14 hari setelah tabur.

Sumber :

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, Persemaian Padi sawah, Tahun 2004

Articles

Related Articles