Share


  

 

ENCIH NURNANINGSIH, SP

BPP MANDIRANCAN

 

 

RAMUAN PESTISIDA NABATI DAN HEWANI

 

A.      Babadotan

Bagian tumbuhan yang digunakan

Daun :

Untuk insektisida nabati, daun babadotan dapat langsung dihaluskan dengan mixer atau ditumbuk secara manual dan dicampur dengan pelarut. Selain untuk insektisida nabati, daun babadotan berkhasiat sebagai obat luka baru, wasir, sakit dada, mata, dan perut. Sementara akarnya sering digunakan sebagai obat demam.

Kandungan aktif

Daun dan bunganya mengandung saponin, flavanoid dan polifenol. Selain itu, daunnya mengandung minyak atsiri.

Hama yang dikendalikan

Daun yamg diekstrak dengan metanol pada konsentrasi 1% beracun terhadap serangga. Tepung daunnya yang dicampur dengan tepung terigu mampu menghambat pertumbuhan larva serangga menjadi pupa.

B.      Bengkuang.

Bagian tumbuhan yang digunakan

Biji.

Biji bengkuang perlu dihaluskan terlebih dahulu sebelum digunakan dalam ramuan insektisida nabati.

Kandungan aktif

Biji bengkuang mengandung bahan yang toksik terhadap serangga, yaitu pachyrrhizid. Bahan yang bersifat toksik ini termasuk golongan rotenoid dan biasa digunakan sebagai insektisida. Otenoid merupakan racun penghambat metabolisme dan sistem saraf yang bekerja pelahan.

Hama yang dikendalikan

Serbuk atau tepung dari biji bengkuang dapat digunakan untuk melindungi benuh tanaman dari gangguan hama gudang. Serangga yang teracuni sering mati karena kelaparan yang disebakan oleh kelumpuhan alat-alat mulut.

 

C.      Suren

Bagian tumbuhan yang digunakan

Daunnya. Namun, kulit batangnya berbau tajam dan dapat berperan sebagai pengusir hama. Penggunaan kulit batang sebagai bahan insektisida nabati sangat tidak dianjurkan mengingat akan mengganggu pertumbuhan tanaman bila kulit batangnya diambil.

Kandungan aktif, Daun suren mengandung surenon, surenin, dan surenolakton.

Hama yang dikendalikan:

Secara tradisonal, daunnya dipakai untuk mengusir hama di sawah. Sebagian petani menancapkan daun-daun suren di pinggiran sawah untuk menghalau walang sangit.

 

D.      Pestisida hewani

Bahan dan ramuan pestisida hewani tidak sebanyak bahan dan ramuan pestisida nabati. Sampai saat ini hanya urin sapi yang diketahui berkhasiat sebagai pestisida, khususnya untuk pemberantasan penyakit virus dan cendawan. Pengaplikasian urin sapi dapat dilakukan secara tunggal atau dicampur dengan ramuan pestisida nabati.

Ramuan 1

Pestisida ini diaplikasikan dalam bentuk tunggal. Sebelum digunakan, urin sapi tersebut harus diendapkan terlebih dahulu dalam bak terbuka selama dua minggu agar terkena sinar matahari. Setelah itu, urin diencerkan denga 6 bagian air. Selanjutnya, larutan urin sapi ini dapat digunakan untuk pengendalian penyakit bercak cokelat dan blast.

Ramuan 2

Untuk pengendalian bercak cokelat dan tungro, urin sapi dibuat dalam bentuk ramuan bersama-sama dengan ramuan pestisida nabati sebagai berikut :

Bahan

Urin sapi 2 liter

Daun mimba 1 genggam

Daun tembakau 1 genggam

Kunyit 1 genggam

Air 12 liter

Cara membuatnya:

Daun mimba, daun tembakau, dan kunyit dihaluskan. Setelah itu, bahan dimasukkan dalam 12 liter air dan dibiarkan selama 14 hari. Selanjutnya, air rendaman ramuan tersebut disaring dan dicampur 2 liter urin sapi. Sebelum digunakan, urin sapi ini harus diendapkan terlebih dahulu selama 14 hari.

Cara pengaplikasian

Pengaplikasian ramuan pestisida ini dilakukan dengan cara disemprotkan pada tanaman yang terserang penyakit tungro atau bercak cokelat tanpa harus diencerkan terlebih dahulu.

E.       Gadung

Bagian yang dipakai : Umbi

Kandungan: Diosgenin dan steroid saponin

Aplikasi: Untuk mengendalikanWalang Sangit

Cara Pembuatan:

Umbi gadung dengan berat 5 Kg, di parut kemudian

direndam dalam 10 liter air. 1 liter air hasil rendaman

dicampur dengan 14 liter air untuk disemprotkan

F.       Ramuan pengendali Ulat

Bahan

Daun Gamal.

Cara pembuatan :

Daun gamal ditumbuk sampai halus dan dimasak dengan 5 liter air, lalu dinginkan. Tambahkan tembakau sambil diaduk-aduk. Didiamkan selama satu malam. Air sarinya siap digunakan dengan perbandingan 1⁄4 liter untu 10 liter air.

G.      Ramuan Pengendali Ulat, Wereng dan Jamur

Bahan

1. Lengkuas 1 kg

2. Jahe 1 kg

3. Kunyir 1kg

4. Umbi Gadung kg

5. Akar Tuba

Cara pembuatan

Seluruh bahan ditumbuk atau diparut, Peras airnya dan dicampur satu sama lainnya, Bahan disimpan dalam botol selama 1 minggu dan siap digunakan Satu sendok bahan dapat dicampur dengan 1 liter air

H.      Fungisida untuk Memberantas Jamur

Bahan

1. Lengkuas 1kg

2. Kunyit/kunir 1kg

3. Jahe 1 kg

Cara Pembuatan

Ketiga bahan ditumbuk atau diparut Ambil sarinya dengan cara diperas Bahan siap digunakan untuk 2 sendok makan dicampur dengan air 10-15 liter

I.         Ramuan Pemberantas keriting Pada Cabe

Bahan

1. Abu dapur 2 kg

2. Tembakau 1⁄4 kg

3. Bubuk belerang 3 ons

Cara Pembuatan

Semua bahan dilarutkan kedalam air selama 3-5 hari, Bahan siap digunakan dengan mencampurkan air 10 liter untuk 1 gelas.

 

J.       Ramuan Mempercepat Tanaman Berbuah

Bahan

1. Telur ayam kampung 2 butir

2. Gula pasir atau tetes tebu 2 ons

3. Jeruk nipis 3 – 4 butir

4. Madu 3 sendok makan

Cara Pembuatannya

Telur ayam dikocok/diaduk hingga kuning dan putih telurnya tercampur secara merata, Gula dilarutkan kedalam 1 liter air Peras jeruk nipis dan ambil airnya, Semua bahan dicampur sambil diaduk hingga merata atau dapat ditambahkan madu Larutan siap digunakan untuk 1⁄2 gelas dicampur dengan 14 liter air Disemprotkan pada bagian bawah daun setiap 10 hari, Penyemprotan dihentikan bila bunga sudah terbentuk

 

 

 

 

Articles

Related Articles