Share

I.      PENDAHULUAN

 

Sistem tanam legowo merupakan cara tanam padi sawah dengan pola beberapa barisan tanaman yang diselingi satu barisan kosong. Tanaman yang seharusnya ditanam pada barisan yang kosong dipindahkan sebagai tanaman sisipan di dalam barisan. Pada awalnya tanam jajar legowo umum diterapkan untuk daerah yang banyak serangan hama dan penyakit. Pada baris kosong, di antara unit legowo, dapat dibuat parit dangkal. Parit dapat berfungsi untuk mengumpulkan keong mas, menekan tingkat keracunan besi pada tanaman padi atau untuk pemeliharaan ikan kecil (muda). Namun kemudian pola tanam ini berkembang untuk memberikan hasil yang lebih tinggi akibat dari peningkatan populasi dan optimalisasi ruang tumbuh bagi tanaman. Sistem tanam jajar legowo pada arah barisan tanaman terluar memberikan ruang tumbuh yang lebih longgar sekaligus populasi yang lebih tinggi. Dengan sistem tanam ini, mampu memberikan sirkulasi udara dan pemanfaatan sinar matahari lebih optimal untuk pertanaman. Selain itu, upaya penanggulangan gulma dan pemupukan dapat dilakukan dengan lebih mudah. Beragamnya praktek legowo di lapangan menuntut adanya buku acuan penerapan sistem tanam legowo yang benar mulai dari penanaman hingga pengambilan sampel ubinan, sehingga dalam pelaksanaannya benar-benar dapat mencapai tujuan yang diharapkan

.II.               JAJAR LEGOWO

 

Proses bertani atau budidaya pertanian dalam hal tanam padi menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan negara Indonesia, bagai mana tidak.. beras menjadi salahsatu produk yang sangat penting, ini dikarenakan beras menjadi produk yang termasuk pada Sembilan bahan pokok.Banyak hal yang mempengaruhi proses meningkatnya produksi padi, mulai dari penggunaan bibit unggul, pemupukan yang tepat sasaran, pengairan yang tepat, pengendalian hama penyakit, dan lain sebagainya. Pada saat ini ada cara yang bisa di tempuh oleh petani dalam proses meningkatkan produksi padi salah satu yang bisa di pilih yaitu dengan Cara Tanam Padi dengan Sistem Jajar LegowoLegowo” di ambil dari bahasa jawa yang berasal dari kata “Lego” yang berarti Luas dan “Dowo” yang berarti panjang. Tujuan utama dari Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo yaitu meningkatkan populasi tanaman dengan cara mengatur jarak tanam dan memanipulasi lokasi dari tanaman yang seolah-olah tanaman padi berada di pinggir (tanaman pinggir) atau seolah-olah tanaman lebih banyak berada di pinggir.Yang berdasarkan pengalaman, tanaman padi yang berada di pinggir akan menghasilkan produksi padi lebih tinggi dan kualitas dari gabah yang lebih baik, ini dikarenakan tanaman padi di pinggir akan mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak. Itulah sebabnya sistem jajar legowo menjadi salah satu pilihan dalam proses meningkatkan produksi gabah.

  1. 2.1. Jajar Legowo 2:1
  2. Tanaman padi dengan satu baris kosong sebagai pembatas .Padi yang ada pada barisan kosong dialihkan sebagai tanaman sisipan pada baris tanaman yang 2 baris tsb. Pada tanaman padi sistem legowo 2:1 jumlah populasi tanaman padi mencapai 213.300 rumpun padi per hektarnya dengan peningkatan populasi 33,31% dibandingkan tanaman padi sistem tegel. Setiap dua baris diselingi satu baris yang kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan pada jarak tanam dalam baris yang memanjang di perpendek menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya. 2.2.    Jajar Legowo 3:1
  3. Setiap tiga baris tanaman padi di selingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan untuk Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya


  1. setiap empat baris tanaman padi diselingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan untuk Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya. Penanaman padi disawah dengan penampilan 4 lajur atau barisan padi dengan satu baris kosong sebagai pembatas. Tanam padi sistem legowo 4 : 1 dapat dilakukan dengan 2 model penanaman. Model yang pertama, penanaman legowo 4:1 sangat cocok bila dilakukan pada lahan yang kurang subur dengan penerapan teknologi pada seluruh bagian baris tanaman padi mendapatkan tanaman sisipan.
  2. Pada tanaman legowo 4:1 model pertama jumlah rumpun padi mencapai 256.000 rumpun/ha dengan peningkatan populasi sebesar 60% dibandingkan tanaman padi sistem tegel.. Model tanaman padi legowo 4:1 yang kedua dilakukan dengan memberikan tanaman tambahan sebagai tanaman sisipan hanya pada kedua bagian tanaman pinggir. Pada tanaman legowo 4:1 model yang kedua ini sangat cocok diterapkan pada lokasi yang mempunyain tingkat kesuburan tanahnya tinggi. Jumlah populasi rumpun padi pada tanaman legowo model dua mencapai 192.712 tanaman dengan ± 4260 rumpun/ha dan persentase peningkatan hanya sebesar 20,44% dibanding tanaman padi dengan pola tanam tegel 


Dilihat dari gambar Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo maka dapat dilihat peningkatan popolasi dari tanaman padi yang ditanam, secara umum rumus peningkatan jumlah populasi tanaman padi dapat dilihat dengan rumus 100% X 1 : ( 1 + jumlah legowo)

 

Sebagai Contoh,

 

  • Jika Legowo 2:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100% X 1 : (1 + 2) = 33,3 %
  • Jika Legowo 3:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100% X 1 : (1 + 3) = 25 %
  • Jika Legowo 4:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100% X 1 : (1 + 4) = 20 %
  • Jika Legowo 5:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100% X 1 : (1 + 5) = 16,7 %


Manfaat yang dirasakan ketika Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo

 

  1. Menambahnya jumlah tanaman pad
  2. Akan meningkatkan produksi tanaman padi secara signifikan
  3. Memperbaiki kualitas gabah karena akan semakin banyaknya tanaman pinggir
  4. Dapat mengurangi serangan penyakit pada tanaman padi
  5. Dapat mengurangi tingkat serangan hama tanaman padi
  6. Akan mempermudah dalam perawatan tanaman padi baik dalam proses pemupukan maupun penyemprotan pestisida
  7. Dapat menghemat pupuk, karena yang dipupuk hanya di bagian dalam baris tanaman saja

 

Kelemahan ketika Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo

  1. Akan membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama pada saat melakukan proses penanaman padi
  2. Membutuhkan benih yang lebih banyak, ini dikarenakan semakin banyaknya populasi tanaman padi
  3. Pada umumnya pada lahan yang menggunakan jajar legowo, maka akan lebih banyak ditumbuhi rumput

 

III.     UBINAN JAJAR LEGOWO

Untuk mengetahui tingkat produktivitas tanaman antara lain dapat dilakukan dengan panen ubinan. Ubinan dibuat agar dapat mewakili hasil hamparan. Oleh sebab itu diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pilih pertanaman yang seragam dan dapat mewakili penampilan hamparan, baik dalam segi pertumbuhan, kepadatan tanaman, maupun kondisi terakhir yang ada di lapangan.

2. Tentukan luasan ubinan, minimal dua set jajar legowo yang berdekatan.

Luas ubinan paling sedikit dibuat 10 m2 dengan mengambil ukuran setengah jarak tanam. Jarak tanam dengan pola legowo berbeda dengan sistem tegel. Oleh karena itu ada beberapa alternatif yang dapat digunakan:

Jika menggunakan pola tanam legowo 2:1 (25x12,5x50) cm, maka alternatif plot ubinan sebagai berikut:

  • Alternatif 1. 2 set tanaman legowo sepanjang 10 m = (6 x 0,25 m) x 8 m = 12 m2 atau setara dengan 256 rumpun
  • Alternatif 2. 3 set tanaman legowo sepanjang 5 m = (9 x 0,25 m) x 5 m = 11,25 m2 atau setara dengan 240 rumpun
  • Alternatif 3. 4 set tanaman legowo sepanjang 4 m = (12 x 0,25 m) x 4 m = 12 m2 atau setara dengan 256 rumpun


Jika menggunakan pola tanam legowo 4:1 tipe 1 (25x12,5x50) cm, maka alternatif plot ubinan sebagai berikut:

  • Alternatif 1. 2 set tanaman legowo sepanjang 5 m = (10 x 0,25 m) x 5 m = 12,5 m2 atau setara dengan 320 rumpun
  • Alternatif 2. 3 set tanaman legowo sepanjang 3 m = (15 x 0,25 m) x 3 m = 11,25 m2 atau setara dengan 288 rumpu

Perhitungan Penambahan Produktivitas Dari Sistem Tanam Tegel Ke Legowo

sistem tanam tegel  (jarak tanam 25 x 25 cm):

    - populasi rumpun tanaman = 160.000      rumpun per hektar

Sistem tanam legowo 2 : 1

Jarak tanam (25 x 12,5) x 50 cm

    populasi rumpun 100% x 1 / (2+1) =33,33%

- 160.000 x 33,33 % = 53.328 rumpun/ha

   asumsi hasil (dari sistem tegel) per hektar = 6.000.000 g/ha (6 ton)

 - populasi (dari sistem tegel) per hektar = 160.000 rumpun/ha

-         bobot gabah (GKP) per rumpun = 6.000.000 : 160.000 =  37,5 g/rumpun

-         Jadi penambahan produktivitas dari sistem tegel (jartan 25 x 25 cm) ke Legowo (jartan 25 x 12,5 x 50 cm) adalah

             53.328 x 37,5 = 1.999.800 g/ha atau 1,99 t/ha

 

IV.     PENUTUP

 

Demikian brosur yang kami susun , gambaran tentang sistim tanam padi sawah dengan menggunakan tanam jajar legowo, semoga para petani di wilayah BPP Lebakwangi menggunakan sistim jajar legowo. dengan harapan sistim tanam tersebut dapat meningkatkan produktivitas padi.


Articles

Related Articles