Share

 

 

 

BUDIDAYA BAWANG DAUN

 

 

 

 

 

 



 

OLEH:KIKISYAHRULHIKMAT,S.Pt

 

 

 

 

 

 

 


 

BPPMANDIRANCAN 2023


PENDAHULUAN

Bawang daun yang banyak dibudidayakan di Indonesia ada tiga macam,yaitu:

Bawang prei atau leek (Allium porum L.), tidak berumbi dan mempunyai daun yang lebih lebar dibandingkan dengan bawang merah maupun bawang putih, pelepahnya panjang dan liat serta bagian dalam daun berbentuk pipih. Kucai (Allium schoercoprasum), mempunyai daun kecil, panjang,rongga di dalam daun kecil dan berwarna hijau, serta berumbi kecil. Bawang bakung atau bawang semprong (Allium fistulosum), berdaun bulat panjang dengan rongga dalam daun seperti pipa, kadang-kadang berumbi.

Bawang daun yang termasuk dalam famili Liliaceae ini mempunyai aroma dan rasa yang khas, sehingga banyak digunakan untuk campuran masakan seperti soto, sop dan lainnya, dan juga banyak dibutuhkan olehperusahan produsen mie instan.


SYARATTUMBUH

Bawang daun cocok tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian 250-1500 m dpl, dengan jenis tanah Andosol (bekas lahan gunung berapi) atau tanah lempung berpasir. Curah hujan150-200 mm/tahun dansuhu harian 18-250 C. pH netral (6,5-7,5).


BUDIDAYA TANAMAN

Benih

Benih bawang daun dapat berasal daribijiataudaritunas/anakan.


Tunas/anakan diperoleh dengan cara memisahkan anakan yang sehat dan bagus pertumbuhannya dari induknya. Benih bawang yang berasal dari biji mempunyai kelemahan, yaitu waktu panen yang lebih lama dibandingkan dengan benih yang berasal dari tunas anakan.


Memisahkanbenihbawangdaun


PenyiapanLahan

Lahan dicangkul dengan kedalamam 30-40cmkemudianditambahkanpupuk kandang.Halinidilakukankarena bawangdaunmenghendakitanahyang gembur untuk pertumbuhannya. Kemudian siapkan bedengan dengan lebar 1-1,2 m dengan panjang sesuai dengan kondisi lahan.Paritantarbedengandibuat dengan kedalaman 30 cm dan lebar 30cm. Pembuatan paritsangat diperlukan agardrainaselancarkarenabawang dauntidakmenyukaiadanyagenangan air.Jaraktanamyangdigunakan20 cm x 25 cm, 25 cm x 25 cm atau 20 cm

x30cm.


Pemupukan

Pupuk dasar diberikan 7 hari sebelum tanam terdiri atas : pupuk kandang10-15ton/ha,Urea100kg/ha,

SP 36 100 kg/ha dan KCl 75 kg/ha. Pupuk susulan diberikan pada umur 21 dan42harisetelahtanamyaitu


masing-masing 50 kg Urea/ha. Pemupukan dilakukan dengan membuat larikankuranglebih5 cmdi kiri dan kanan batang, dan menaburkan pupuk pada larikan tersebut danmenimbunnya kembali dengan tanah.

Penanaman

Penanaman dilakukan dengan cara membuat lubang tanam kecil dan bibit atau tunas anakan ditanam dengan posisi tegak lurus ditimbun dengan tanah kembali lalu disiram.


Penanaman

Pemeliharaan

Penyiangan terhadap gulma dapat dilakukan bersamaan dengan pendangiran untuk menggemburkan tanah yang mungkin mengalami pemadatan. Penimbunan pangkal batang. Secara bertahap diperlukan untuk mendapatkan warna putih pada batang semu bawang daun. Bawang daun berkualitas mempunyai batang semu yang berwarna putih dengan panjang kurang lebih 1/3 dari keseluruhan tanaman. Batangsemu yang berwarna putih rasanya lebih enak sedangkan yang berwarna hijau lebih liat sehingga kurang disukai.

Penyiraman harus dilakukan terutama bila bawang daun ditanam pada musim kemarau,sedangkanapabiladitanamdi


musim penghujan drainase harus diperhatikan dengan baik agar tidak terjadi genangan air di lahan.

PengendalianOPT

Hama yang banyak ditemukan di pertanaman bawang daun antara lain adalah Ulat tanah (Agrotis sp) (menyebabkan batang terpotong dan putus sehingga tanaman mati), Ulat grayak eksigua (Spodoptera exigua) adalah ulat bawang yang memakan daun bawang daun, dan Thrips tabaci (menghisap cairan daun. Pengendalian ulat bawang secara mekanis dapat dilakukan dengan mengumpulkan kelompok telur dan memusnahkannya. Pengendalian secara kimiawi dapat menggunakan insektisida yang efektif seperti klorantraniprol.

Penyakit yang menyerang tanaman bawang daun adalah Erwiniacarotovora dengan gejala berupa busuk lunak, basah dan mengeluarkan bau yang tidak enak, selain itu juga serangan Alternaria porri (bercak ungu) yang menyerang daun. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan denganpergiliran tanaman untuk memutus siklus hidup penyakit dan sanitasi kebun agar tidak lembab. Kondisi kebun yang kotor dan lembab menyebabkanpenyakit dapat berkembang dengan cepat.


Panen dan Pascapanen

Tanaman bawang daun mulai dapat dipanen pada umur 2 bulan setelah tanam. Pemanenan dilakukan dengan mencabut seluruh bagian tanaman termasuk akar, buang akar dan daun yangbusukataulayu.Apabilabawang


daun akan ditanam kembali pada pertanaman berikutnya, maka dilakukan pemilihan tunas anakan yang sehat dan bagus pertumbuhannya kemudian dipisahkan dari bagian tanaman yang hendak dijual. Sortasi sederhana dilakukan dengan mengelompokkan rumpun yang berdaun besar dan rumpun yang berdaun kecil. Pengikatan rumpun bawang daun dilakukan dengan lebih dahulu memberi alas pada bagian luar rumpun sehingga ikatan tidak langsung mengenai rumpun bawang daun. Bawang daun tidak dapat disimpan lama, sehingga sebaiknya segera dipasarkan agar mutunya masih terjaga saat sampai ke tangan konsumen.

Literatur

Uum Sumpena, Tonny K. Moekasan, Laksminiwati, Prabaningrum dan Fauzi Haidar. 2012. Budidaya Aneka Tanaman Sayuran. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Litbang-Kementan RI.


Articles

Related Articles